Kisah Inspiratif Di Balik Kesuksesan Jan Koum Si Pendiri Whatsapp - Tutorial Programming & Digital Marketing

STAY HUNGRY STAY FOOLISH

Breaking

Home Top Ad

Tuesday, March 30, 2021

Kisah Inspiratif Di Balik Kesuksesan Jan Koum Si Pendiri Whatsapp


bewoksatukosong.com | Whatsapp adalah sebuah aplikasi chat yang paling banyak di gunakan se-dunia, tapi kamu tidak tahukan bagaimana kehidupan dari pendiri Whatsapp Jan Koum, Yuk kita simak. Jan Koum lahir pada tanggal 24 February 1976 di Kiev, Ukraina.

Kehidupan Sulit Jan Koum

Waktu di ukraina Jan tinggal bersama ayah dan ibunya di sebuah kota kecil ukraina yaitu kiev, lalu pada tahun 1992 jan koum pindah ke amerika serikat, saat itu umur jan koum 16 tahun loh dan didampingi oleh ibunya. Ayahnya yang bekerja sebagai di sector konstruksi tidak ikut ke amerika serikat, ia lebih memilih di kiev, ukraina, begitu terpisah, jan mengaku tak bisa sering – sering menghubungi sang ayah, Karena mahalnya biaya telepon.
Setelah pindah ke amerika kehidupanya masih belum membaik, Jan koum bekerja sebagai tukang sapu depan toko dan ibunya bekerja sebagai baby sitter (FYI suka banyak orang nulis baby sitter jadi baby sister). Keluarga Koum tinggal di apartemen kecil dengan dua kamar tidur hasil bantuan pemerintah, mereka juga bergantung pada jaminan social dan mengantre kupon makanan Karena tak punya uang. Cobaan kembali datang setelah ibu Jan di diagnose menderita kanker. Sang ibu akhirnya meninggal dunia tahun 2010

Perjuangan Jan Koum Di Sekolah

Saat masih tinggal di Ukraina. Dia pergi menuntut ilmu di sebuah sekolah yang keadaanya begitu memprihatinkan sampai – sampai tak punya kamar kecil. “Bayangkan suhu di luar minus 20 derajat celcius, anak – anak harus berlari menyebrangi lapangan untuk ke kamar kecil”.
Begitu pindah ke Amerika dan mulai bersekolah di sana, keluarga Koum adalah satu-satunya di kelas yang tidak memiliki mobil. Jadilah Koum terpaksa bangun lebih pagi untuk mengejar bus. Sang ibu menjejali koper yang dibawa dari negeri asal dengan pulpen dan buku tulis cetakan Uni Soviet untuk menghemat biaya peralatan sekolah.
Jan Koum ketika itu tidak pandai berbahasa inggris. Jan Koum beberapa kali terlibat masalah Karena “membalas anak lain yang menggangu”. Untung dia terbantu dengan postur badan yang tinggi menjulang mencapai 188 cm.
Setelah lulus sekolah Jan Koum melanjutkan kuliah di California San Jose University dengan jurusan computer dan matematika. Tetapi setelah mengikuti pendidikan di tempat tersebut. Prestasi Jan Koum sangat buruk dan akhirnya Drop Out Dari kampus, ia lebih memilih belajar secara otodidak. lalu mulai bekerja sebagai pembungkus barang belanjaan di supermarket, setelah itu di toko elektronik, internet provider, hingga perusahaan audit. Sampai kemudian pada 1997 Koum bertemu dengan Brian Acton dari Yahoo. Enam bulan setelahnya, Koum mulai bekerja di Yahoo.

Bekerja Di Yahoo Selama 9 Tahun

Jan Koum menjalin persahabatan dengan Acton, yang banyak membantu Koum ketika sempat hidup sebatang kara setelah ibunya meninggal pada tahun 2000. Sang ayah telah lebih dulu wafat pada 1997. "Dia (Acton) sering mengajak saya ke rumahnya," tutur Koum.

Menghabiskan sembilan tahun bekerja di Yahoo, termasuk Yahoo Shopping, Koum merasa tidak nyaman dengan banyaknya iklan yang harus diurus dan bertebaran di mana-mana.

Awal Mula Pembuatan Whatsapp

"Selalu ada perdebatan untuk menempatkan lebih banyak lagi iklan dan logo di laman situs. Apa urusan pengguna dengan itu semua? Saya jadi tak nyaman. Iklan bukan satu-satunya solusi monetisasi untuk semua orang. Sebuah layanan harus benar-benar berupa layanan murni, pelanggan adalah pengguna," ujar Koum.
Acton rupanya merasakan hal serupa. Koum dan Acton kemudian memutuskan keluar dari Yahoo pada hari yang sama, yaitu 31 Oktober 2007. Koum ketika itu berusia 31 tahun dan telah mengumpulkan uang untuk memulai bisnisnya sendiri. Dia bertekad bahwa bisnisnya ini tak akan direcoki oleh iklan yang mengganggu.
Koum dan Acton pisah jalan, tetapi masih sering bertemu untuk mendiskusikan rencana bisnis. Keduanya sempat mencoba melamar di Facebook dan sama-sama ditolak.
"Facebook menolak saya. Ini adalah kesempatan besar untuk berhubungan dengan beberapa orang yang fantastis. Menanti untuk petualangan berikutnya dalam hidup," tulis Acton pada 4 Agustus 2009.

Pada tahun 2009, Jam Koum membeli iphone, Jan Koum menyadari bahwa App Store yang baru berjalan 7 bulan akan berkembang sangat pesat, Koum mendapat ide untuk membuat aplikasi yang bisa menampilkan update status seseorang dari kontak handphone tersebut, misalnya ketika seseorang sedang sibuk atau sedang berada di suatu tempat.
Nama yang muncul di benak Koum adalah WhatsApp Karena terdengan mirip dengan kalimat whats up yang biasa di pakai untuk menanyakan kabar.
Dia pun mewujudkan tersebut, dan di bantu oleh temanya Alex Fishman, seorang teman asal rusia yang dekat dengan komunitas Rusia di kota San Jose. Pada tanggal 24 Februari 2009, dia mendirikan perusahaan whatsapp di California.

Perkembangan Whatsapp

Whatsapp pertama kali di gunakan hanya untuk status di ponsel, untuk user-Nya sendiri kebanyakan teman – teman Jan Koum dari rusia, lalu berubah fungsi menjadi jadi aplikasi pesan instan. Ketika itu, satu – satunya layanan chat yang tersedia antara lain BBM (Blackberry Messenger) tapi hanya bisa di gunakan untuk pengguna smartphone blackberry, Skype, YM juga ada, tapi whatsapp mempunyai keunikan sendiri, whatsapp mempunyai login yang unik dengan nomor ponsel pengguna.
Koum merilis WhatsApp versi 2.0 dengan komponen messaging. Jumlah pengguna aktifnya langsung melonjak jadi 250.000 orang loh. Dia kemudian menemui Acton yang masih menganggur. Acton bargabung dengan WhatsApp dan membantu mencarikan modal dari teman-teman eks-Yahoo.
Kendati sempat mengalami kesulitan keuangan, whatsapp tumbuh dan mulai mendapatkan pendapatan dari biaya langganan yang di Tarik oleh pengguna.

Sejak dulu, Koum dan Acton selalu konsisten menjaga layanan perusahaan itu agar tetap sederhana dan berfokus pada pengiriman pesan serta bebas iklan.

Sikap ini tecermin dari secarik kertas di ruang kantor Koum, berisikan semboyan singkat yang ditulis oleh Acton: "Tanpa Iklan! Tanpa Permainan! Tanpa Gimmick!". Di sampingnya tergeletak sepasang walkie-talkie yang dipakai Koum untuk mencari tahu bagaimana caranya menyederhanakan pesan instan berbasis suara.
Kini, WhatsApp telah menjelma jadi layanan pesan instan terbesar dengan jumlah pengguna aktif per bulan mencapai 450 juta. Setiap hari, sebanyak 18 miliar pesan dikirim melalui jaringannya. Semua itu ditangani dengan jumlah karyawan hanya 50 orang.

Whatsapp Di Jual Ke Facebook Sekarang bagaimana dengan whatsapp ? Kini whatsapp telah di jual ke facebook sebesar 19 milliar dollar AS sekitar Rp 223 milyar. Tentu saja Jan koum memilikki 45% saham whatsapp di perkirakan melonjak menjadi 6,8 miliar dollar AS.

Uniknya Jan Koum menandatanginya perjanjian tersebut sambil berdiri dan dengan keadaan menempel di tempok itu berada di depan bekas Kantor Dinas Social North Country, Mountain View, tempat dia dulu mengantre makanan bersama warga - warga kurang mampu lainnya, karena waktu Jan Koum pertama kali tinggal di amerika, jan koum harus mengantri makanan dengan menggunakan kupon yang di sediakan oleh pemerintah
Jan Koum Menandatangi Perjanjian dengan Facebook
Foto di Kantor Dinas Social North Country

No comments:

Post a Comment